BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut
ilmu filsafat seni
manusia adalah makhluk pemuja keindahan. lewat panca indera manusia dapat menikmati keindahan dan setiap saat tak
dapat berpisah dengannya, serta berupaya untuk dapat menikmatinya
dalam waktu yang lama. Kalau tidak
dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan
memuaskan rasa dahaga akan keindahan.
Manusia setiap waktu memperindah diri,
pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan
menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat
gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital
bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif
banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya,
seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin
mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya
semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai
keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus
dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi
orang yang dapat menghayati keindahan.
Kata keindahan berasal dari kata
indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang
mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah,
tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebaginya. Keindahan adalah
identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tank yang
selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh
selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas
maka beberapa rumusan masalah yang sebagai berikut.
1.
Apa itu Keindahan ?
2.
Bagaimana arti Keindahan bagi
Manusia ?
1.3 Maksud
dan Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas
maka Maksud dan Tujuan sebagai berikut.
1.
Mengetahui tentang Keindahan.
2.
Mengetahui Arti Keindahan bagi
Manusia.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keindahan
Keindahan itu baru jelas jika telah
dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain
keindahan itu barn dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal
katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata
“beutiful” dalam bahasa Perancis–”beau”, sedang Italia dan spanyol “belld’
berasal dari kata latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti
kebaikan, kemudian mempunyai bentuk’ pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir
diperpendek sehingga ditulis “bellum. Menurut cakupannya orang hams membedakan
antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda
tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering
dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang
indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang
dicampuradukkan raja. Disamping itu-terdapat pula perbedaan menunit luasnya
pengertian, yakni:
a) keindahan dalam arti
yang luas
b) keindahan dalam arti
estetis mumi
c) keindahan dalam arti
terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Bangsa Yunani juga mengenal
pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya ‘symmetria’ untuk
keindahan berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karya pahat dan arsitektur.)
dan hamlonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian
keindahan yang seluas-luasnya meliputi
- keindahan seni
- keindahan alam
- keindahan moral
- keindahan intelektual
Keindahan dalam arti estetis mumi
menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala
sesuatu yang diserapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih
disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan
penglihatan, yakni berupa keindahan dan bentuk dan warna. keindahan pada
dasamya adalah sejumlah kwalita, pokok tertentu yang terdapat pada
suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan
(harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan
(contrast). Ada pula yang berpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan
hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan
Si pengamat.
Filsuf dewasa ini merumuskan
keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara pencerapan-pencerapan
inderawi kits (beaty is unity of formal relations of our sense perceptions).
Sebagian filsuf lain menghubungan
pengertian keindahan dengan ide kesenangan (pleasure), yang merupakan sesuatu
yang menyenangkan terhadap penglihatan atau pendengaran. Filsuf abad
pertengahan Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan, bahwa keindahan adalah
sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
2.2 Arti
Keindahan dan Manusia
2.2.1 Keindahan
Lahir
Keindahan lahir merupakan hiasan
yang secara khusu diberikan Tuhan kepada sebagian rupa manusia dan sebagian
lain tidak diberi-Nya. keindahan lahir yang diberikan Tuhan perlu dijaga dari
kesombongan.karena kadang manusia lupa akan hal ini, merasa hebat akan lahir
yang diberi-Nya.
2.2.2
Keindahan Batin
Keindahan batin merupakan nikmat
Allah yang paling agung diberi pada hamba-Nya. keindahan ini akan terpancar
jika bertakwa kepada-Nya. menjaga keindahan ini akan menambah keindahan yang
ada semakin bertambah indah. jika keindahan ini digunakan untuk mendurhakai-Nya
maka apa yang ada di duni akan diubah, selagi ia masih di dunia. sehingga yang
didapatkan sebelumnya akan menjadi kebalikannya, mejadi keburukan dan sesuatu
yang menjijikan di hadapan manusia. karena keindahan batin dapat menutupi dan
menghapus kekurangan lahir. sedangkan keburukan batin akan menghapus keindahan
lahir dan menutupinya.
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Keindahan pada dasarnya adalah alamiah. Dimana
Keindahan merupakan anugerah Tuhan yang Maha Esa, dan manusia adalah pelantara
dalam menciptakan Keindahan
0 comments:
Post a Comment