BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penderitaan merupakan realitas
dunia dan manusia. Peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas
penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum
tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Karena penderitaan yang banyak
jenisnya. Ada mendapat hikam yang besar dari suatu penderitaan, ada pula
menyebabkan kehancuran dalam hidupnya. Jadi penderitaan merupakan cobaan dari
Tuhan yang Maha Esa maka dari itu kita sebagai makhluk Tuhan kita harus pasrah
dan tawakal. Sikap itu lah yang membedakan taraf kesabaran manusia.
Setiap jiwa manusia memiliki
mental dan mental itulah yang membuat bergeraknya perbuatan manusia. Jika
Kualitas mental yang baik maka semakin baik pula kehidupan mereka, tapi jika
kualitas mental yang buruk maka seseorang akan menderita dalam hidup ketakutan.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas
maka beberapa rumusan masalah yang sebagai berikut.
1.
Apa itu Penderitaan?
2.
Bagaimanakah pengaruh penderitaan terhadap
manusia ?
1.3 Maksud
dan Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas
maka Maksud dan Tujuan sebagai berikut.
1.
Mengetahui tentang Penderitaan.
2.
Mengetahui pengaruh penderitaan
terhadap manusia.
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Penderitaan.
Penderitaan berasal dari kata derita.
Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yaitu dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya
macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana
manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? penderitaan fisik yang dialami
manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau
menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis,penyembuhannya terletak pada
kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya.
Penderitaan akan dialami oleh semua
orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau
kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan
yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya,
hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang
diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai
pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui
membaca koran tentang terjadinya penderitaan.
Dalam diri manusia itu ada cipta,
rasa dan karsa. Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak segala aktivitas
manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa. Baik karsa maupun
rasa selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin dilayani, sedangkan rasa
selalu ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya menemukan yang dicarinya
atau diharapkan manusia akan merasa senang, merasa bahagia.
Apabila karsa dan rasa tidak
terpenuhi apa yang dimaksudkan, manusia akan mendatangkan rasa kurang
mengakibatkan munculnya wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu, yaitu rasa
takut. Rasa takut itu justru sudah menyelinap dan datang menyerang kita sebelum
bencana atau bahaya itu datang menyerangnya. Kedua rasa itu termasuk penyakit
batin manusia, maka usaha terbaik ialah menyehatkan bathin itu sendiri, rasa
kurang itu muncul dikarenakan adanya anggapan lebih pada pihak lain.
Faktor – faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang bersangkutan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang bersangkutan.
2.2 Penderitaan
terhadap Manusia.
Setiap penderitaan yang dialami oleh
seseorang membawa pengaruh baik positif maupun negatif.
Sikap positif yaitu sikap optimis
dalam menghadapi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,
melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu
hanya bagian dari kehidupan.
Sedangkan sikap negatif misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Penderitaan adalah sebuah cobaan dari Tuhan
yang Maha Esa untuk manusia. Agar manusia itu sendiri selalu bersabar dan
tawakal dan dari cobaan tersebut manusia yang sabar dan tawakal akan
mendapatkan hikmah dan derajatnya akan ditinggikan namun sebaliknya orang yang
tidak bersabar dan hanya memntingkan keserakahan maka idupnya akan terus
menderita dalam kesengsaraan.
0 comments:
Post a Comment