Tuesday, May 6, 2014

Manusia dan Penderitaan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Penderitaan merupakan realitas dunia dan manusia. Peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Karena penderitaan yang banyak jenisnya. Ada mendapat hikam yang besar dari suatu penderitaan, ada pula menyebabkan kehancuran dalam hidupnya. Jadi penderitaan merupakan cobaan dari Tuhan yang Maha Esa maka dari itu kita sebagai makhluk Tuhan kita harus pasrah dan tawakal. Sikap itu lah yang membedakan taraf kesabaran manusia.
Setiap jiwa manusia memiliki mental dan mental itulah yang membuat bergeraknya perbuatan manusia. Jika Kualitas mental yang baik maka semakin baik pula kehidupan mereka, tapi jika kualitas mental yang buruk maka seseorang akan menderita dalam hidup ketakutan.


1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka beberapa rumusan masalah yang sebagai berikut.
1.      Apa itu Penderitaan?
2.      Bagaimanakah pengaruh penderitaan terhadap manusia ?

1.3  Maksud dan Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka Maksud dan Tujuan sebagai berikut.
1.      Mengetahui tentang Penderitaan.
2.      Mengetahui pengaruh penderitaan terhadap manusia.






BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Penderitaan.
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yaitu dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis,penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya.

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan.
Dalam diri manusia itu ada cipta, rasa dan karsa. Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak segala aktivitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa. Baik karsa maupun rasa selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin dilayani, sedangkan rasa selalu ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya menemukan yang dicarinya atau diharapkan manusia akan merasa senang, merasa bahagia.
Apabila karsa dan rasa tidak terpenuhi apa yang dimaksudkan, manusia akan mendatangkan rasa kurang mengakibatkan munculnya wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu, yaitu rasa takut. Rasa takut itu justru sudah menyelinap dan datang menyerang kita sebelum bencana atau bahaya itu datang menyerangnya. Kedua rasa itu termasuk penyakit batin manusia, maka usaha terbaik ialah menyehatkan bathin itu sendiri, rasa kurang itu muncul dikarenakan adanya anggapan lebih pada pihak lain.
Faktor – faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang bersangkutan.
2.2  Penderitaan terhadap Manusia.
Setiap penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh baik positif maupun negatif.
Sikap positif yaitu sikap optimis dalam menghadapi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu hanya bagian dari kehidupan.
Sedangkan sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.


















BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

      Penderitaan adalah sebuah cobaan dari Tuhan yang Maha Esa untuk manusia. Agar manusia itu sendiri selalu bersabar dan tawakal dan dari cobaan tersebut manusia yang sabar dan tawakal akan mendapatkan hikmah dan derajatnya akan ditinggikan namun sebaliknya orang yang tidak bersabar dan hanya memntingkan keserakahan maka idupnya akan terus menderita dalam kesengsaraan.

0 comments:

Post a Comment

link exchange